Wednesday, November 14, 2012

Sugar glider, favorit baru para pecinta binatang peliharaan



Pernahkah anda mendengar istilah sugar glider? Sugar glider yang bernama latin Petaurus Breviceps ini adalah sejenis mamalia omnivora yang biasa ditemukan di Australia, Papua Nugini dan Indonesia. Dinamakan sugar glider karena binatang mungil ini suka sekali dengan buah buahan yang manis dan berseluncur/gliding di udara dengan selaput yang terdapat diantara tangan dan kakinya. Sedangkan nama latinnya Petaurus Breviceps merupakan transliterasi latin dari “Short headed rope dancer” yang ditujukan pada atraksi akrobatik mereka di pepohonan. Berat tubuhnya bisa mencapai 120 gr untuk sugar glider betina dan 140 gr untuk sugar glider jantan dengan panjang tubuh bisa mencapai 12.7 cm dengan panjang ekor mencapai 15 cm.


Penampakan dan kebiasaannya memang mirip dengan tupai terbang. Tetapi jangan salah sugar glider ternyata tidak memiliki hubungan famili dengan tupai terbang. Sugar glider termasuk binatang marsupial. Seekor sugar glider betina biasanya memiliki kantong di perutnya untuk bayi sugar glider tumbuh sebelum akhirnya dilepaskan untuk mandiri. Sugar glider juga merupakan binatang nocturnal yang artinya melakukan kebanyakan aktifitasnya di malam hari sementara siang hari dihabiskan dengan tidur atau bersembunyi di tempat-tempat gelap.
Ukuran tubuhnya yang imut dan menggemaskan membuat sugar glider diminati banyak pecinta binatang peliharaan. Selain itu sugar glider adalah binatang koloni yang bersifat sangat sosial dan tidak dapat hidup sendiri. Sehingga jika ingin mengadopsi disarankan untuk minimal mengadopsi sepasang. Owner sugar glider juga harus selalu berinteraksi dengan sugar glidernya secara berkala untuk proses bonding atau pengenalan terhadap owner. Apalagi jika owner hanya mengadopsi satu ekor sugar glider disarankan untuk berinteraksi minimal 2 jam sehari. Jika tidak, sugar glider akan stress atau depresi karena merasa kesepian yang dapat berujung pada kematian.
Perawatan sugar glider juga relatif mudah. Untuk makanan, sugar glider cukup diberi bubur bayi rasa buah yang bisa diselingi dengan buah buahan segar, madu, ulat atau jangkrik. Sedangkan untuk mandi, jangan khawatir, karena sugar glider terbiasa mandi sendiri atau sering disebut grooming. Sehingga jangan khawatir jika anda mengadopsi sugar glider, anda akan sering mendapati sugar glider anda menjilati ujung kuku dan tangannya lalu menyisir bulu bulunya dengan jari jari tangan atau kakinya.
Awalnya memang nampak sulit untuk mengadopsi sugar glider, karena sugar glider sangat mudah stress. Sekedar mendekati pun harus dengan ekstra hati-hati dan penuh kesabaran. Tetapi apabila owner dan sugar glider sudah bonding, sugar glider dapat menjadi kawan setia yang bisa dibawa kemana mana. Owner bisa menggunakan sebuah kantong yang terbuat dari kain halus untuk membawa sugar glider. Jika sudah bonding, lebih mudah lagi. Sugar glider bisa dimasukkan ke dalam kantong baju yang berkancing. Selai itu, sugar glider juga tidak akan ragu untuk berjalan jalan di badan owner. Menarik bukan?
Lalu bagaimana caranya mengadopsi sugar glider? Bagi yang hendak mengadopsi sugar glider perlu diketahui, terdapat dua istilah sugar glider yang dikenal berdasarkan asal sugar glider itu sendiri. Sugar glider liar yang ditangkap dari alam bebas biasa disebut wild captive sedangkan sugar glider hasil anakan sugar glider yang telah jinak disebut captive breed. Bagi yang baru pertama kali mengadopsi disarankan untuk memilih sugar glider captive breed karena lebih mudah untuk bonding dibandingkan dengan sugar glider wild captive. Selain itu persiapan pengetahuan sebelum mengadopsi juga sangat penting agar sugar glider dapat hidup dengan nyaman bersama owner. Untuk informasi seputar sugar glider kini sudah banyak tersedia di forum forum pecinta binatang di internet seperti kaskus, facebook dan indowebster. Tertarik untuk megadopsi sugar glider? Selamat mencoba! Dan jangan lupa, cintai sugar glider anda sepenuh hati, dan ia akan memberikan kesetiaan yang tidak kalah dari anjing maupun kucing! J (Dian Nilamsari/G.1010.260)

No comments:

Post a Comment