“If you see fraud and do not say fraud, you are a fraud”, Nassim Nicholas Taleb
Minggu lalu saat sedang chat dengan sahabat lama, kami berkelakar mengenai maraknya barang-barang palsu yang beredar di pasaran. Dari mulai hal umum seperti tas, pakaian bahkan barang elektronik. Celetukan nyeleneh pun muncul. Hari gini, apa sih yang nggak bisa dipalsukan? Wajah saja bisa dipalsukan, apalagi barang?
Nah, salah satu yang paling bikin geleng kepala adalah galon palsu. Lho, gimana ceritanya galon bisa dipalsukan? Penasaran? Mari kita ulas!
Bermula dari tweet Devina Hermawan yang sempat viral. Berisi video tentang reka ulang bagaimana pelaku pengoplosan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) melakukan aksinya. Dimana pelaku ternyata dapat membuka tutup galon begitu saja dengan mudah.
Pantas, kasus galon palsu marak terjadi. Karena mudahnya membuka dan menutup kembali tutup galon itulah, pemalsuan atau pengoplosan isi dari galon pun sangat mudah untuk dilakukan.
Penasaran, saya pun melakukan penelusuran lebih lanjut di internet.
Bukan yang Pertama dan Satu-Satunya
Cukup shock juga saat membaca berita yang beredar. Ternyata kasus galon palsu ini bukanlah yang pertama kali. Pemalsuan AMDK telah berlangsung cukup lama, tepatnya sejak tahun 2011.
Jangan-jangan kita juga pernah tidak sengaja konsumsi air galon palsu?
Beberapa upaya pemalsuan galon yang pernah dilakukan diantaranya dengan menggunakan tutup galon palsu. Yaitu tutup yang dibuat menyerupai tutup galon yang digunakan oleh produsen AMDK ternama di Indonesia. Padahal tutup galon harusnya didesain agar tidak mudah ditiru atau dipalsukan.
Tidak hanya itu, kasus yang lebih mengagetkan adalah kasus yang menggunakan tutup asli. Seperti kasus pemalsuan galon yang terungkap baru-baru ini di Cilegon dan Serang, Banten. Pelaku mengisi galon dengan air depot isi ulang, lalu menggunakan tutup galon asli yang dibeli dari penyuplai dengan harga Rp. 5.000,- per buah.
Meski masih jadi misteri bagaimana pelaku mendapatkan akses terhadap penjual tutup galon asli. Dari luar, galon palsu pun tampak sangat meyakinkan. Sehingga secara kasat mata, masyarakat akan sulit membedakan galon asli dengan yang palsu.
Bahaya Air Galon Palsu
Produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) pada umumnya melakukan desinfeksi dengan proses ozonisasi untuk membunuh mikroorganisme patogen sehingga air aman untuk dikonsumsi. Hal tersebut merupakan salah satu tahapan produksi AMDK sesuai peraturan Menteri perindustrian RI no. 96/M-IND/PER/12/2011.
Sedangkan air dalam galon palsu hasil oplosan tidak dapat diketahui telah melalui tahapan desinfeksi tersebut atau tidak. Bahkan sumber air yang digunakan pun tidak memiliki kejelasan aman atau tidaknya untuk dikonsumsi. Maka tidak aneh, jika konsumsi air galon palsu dapat menyebabkan timbulnya gangguan kesehatan, salah satu contohnya diare.
Pemalsuan memang dapat terjadi pada produk apa pun. Tetapi untuk produk kategori food and beverages (f&b), produsen tentu memiliki kewajiban untuk menjaga kualitas produknya hingga sampai ke tangan konsumen, termasuk melindungi produk dari upaya pemalsuan. Apalagi industri AMDK yang termasuk fast-moving consumer goods dikonsumsi dalam jumlah besar setiap harinya. Dengan kebutuhan minum satu orang dewasa yang mencapai kurang lebih 2 liter perhari.
Air galon yang merupakan konsumsi masyarakat sehari-hari, ternyata tidak luput juga dari pemalsuan. Padahal air minum adalah kebutuhan dasar kita sebagai manusia. Apalagi jika dikonsumsi oleh anak-anak yang mungkin belum memiliki imunitas layaknya orang dewasa. Hal tersebut tentu dapat memberikan dampak buruk terhadap tumbuh kembangnya.
Itulah mengapa kita harus pintar dalam memilih produk yang akan dikonsumsi di rumah. Yuk, lebih aware lagi sama apa yang masuk ke tubuh kita dan anggota keluarga!
Bagaimana Cara Membedakan Galon Asli dan Palsu?
Ini adalah pertanyaan yang cukup sulit. Dan mungkin belum ada cara yang ampuh untuk dapat membedakan keduanya secara kasat mata. Namun jangan khawatir, di Internet dapat kita temukan cara membedakan galon asli dengan yang palsu. Diantaranya:
1. Salah satu cara paling mudah adalah dengan mencocokkan kode produksi yang tertera pada tutup dan badan galon. Meski kadang agak sulit juga, apalagi jika kode kecil dan terlihat samar.
2. Cek tutup galon, dari mulai logo dan warna, apakah sudah sesuai dengan yang biasa dibeli. Pastikan juga seluruh bagian tutup galon dalam keadaan terkunci dengan baik dan rapi.
3. Cek keaslian badan galon dengan logo timbul yang ada pada badan galon.
Itulah cara yang dapat dilakukan untuk membedakan galon palsu dengan yang asli. Tapi jika kita lihat kembali video yang di share Devina yang menunjukkan begitu mudahnya tutup galon dilepas dan dipasang. Rasanya kecocokan kode produksi pun tak menjamin isi galon aman dari bahaya pemalsuan. Belum lagi, dengan adanya rongga yang memungkinkan udara masuk ke dalam galon. Isi galon pun dapat dengan mudah terpapar kontaminan dari luar.
Maka, untuk meningkatkan kewaspadaan, jangan lupa untuk selalu mencicipi air galon yang akan digunakan. Jika terdapat rasa, warna ataupun bau yang tidak wajar dari air galon yang dibeli, jangan lanjutkan mengkonsumsinya, ya. Langsung laporkan pada pihak customer service produsen AMDK terkait agar dapat ditelusuri.
Tips Terhindar dari Bahaya Galon Palsu
Life is hard enough as it was. Apalagi ditambah dengan kasus-kasus seperti galon palsu yang membuat kita was-was dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sulitnya membedakan galon asli dan palsu tentu jadi problem serius bagi konsumen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Lalu apa yang dapat kita lakukan agar terhindar dari bahaya galon palsu?
1. Pilihlah galon yang memiliki segel khusus pada bagian tutupnya. Keberadaan segel khusus tentu akan menyulitkan oknum yang berniat melakukan pemalsuan. Sehingga kemungkinan produk untuk dipalsukan menjadi kecil.
2. Pilih galon dengan kemasan yang bisa terlihat bagian isinya. Sehingga kita dapat mengecek langsung isi galon. AMDK tentunya harus jernih, bersih dan tak memiliki warna.
Itulah cara sederhana yang dapat kita lakukan untuk melindungi keluarga dari bahaya galon palsu. Meski pemalsuan marak dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab, hidup harus tetap berlanjut, bukan? Terus belajar dan mencari informasi sebanyak-banyaknya agar kita dapat lebih bijak dan percaya diri dalam menentukan pilihan terbaik untuk keluarga kita.
No comments:
Post a Comment