Pernahkah anda mendengar istilah
sugar glider? Sugar glider yang bernama latin Petaurus Breviceps ini adalah
sejenis mamalia omnivora yang biasa ditemukan di Australia, Papua Nugini dan
Indonesia. Dinamakan sugar glider karena binatang mungil ini suka sekali dengan
buah buahan yang manis dan berseluncur/gliding di udara dengan selaput yang
terdapat diantara tangan dan kakinya. Sedangkan nama latinnya Petaurus
Breviceps merupakan transliterasi latin dari “Short headed rope dancer” yang
ditujukan pada atraksi akrobatik mereka di pepohonan. Berat tubuhnya bisa
mencapai 120 gr untuk sugar glider betina dan 140 gr untuk sugar glider jantan
dengan panjang tubuh bisa mencapai 12.7 cm dengan panjang ekor mencapai 15 cm.
Penampakan dan kebiasaannya memang
mirip dengan tupai terbang. Tetapi jangan salah sugar glider ternyata tidak
memiliki hubungan famili dengan tupai terbang. Sugar glider termasuk binatang
marsupial. Seekor sugar glider betina biasanya memiliki kantong di perutnya
untuk bayi sugar glider tumbuh sebelum akhirnya dilepaskan untuk mandiri. Sugar
glider juga merupakan binatang nocturnal yang artinya melakukan kebanyakan
aktifitasnya di malam hari sementara siang hari dihabiskan dengan tidur atau
bersembunyi di tempat-tempat gelap.
Ukuran tubuhnya yang imut dan
menggemaskan membuat sugar glider diminati banyak pecinta binatang peliharaan. Selain
itu sugar glider adalah binatang koloni yang bersifat sangat sosial dan tidak
dapat hidup sendiri. Sehingga jika ingin mengadopsi disarankan untuk minimal
mengadopsi sepasang. Owner sugar glider juga harus selalu berinteraksi dengan
sugar glidernya secara berkala untuk proses bonding atau pengenalan terhadap
owner. Apalagi jika owner hanya mengadopsi satu ekor sugar glider disarankan
untuk berinteraksi minimal 2 jam sehari. Jika tidak, sugar glider akan stress
atau depresi karena merasa kesepian yang dapat berujung pada kematian.
Perawatan sugar glider juga relatif
mudah. Untuk makanan, sugar glider cukup diberi bubur bayi rasa buah yang bisa
diselingi dengan buah buahan segar, madu, ulat atau jangkrik. Sedangkan untuk
mandi, jangan khawatir, karena sugar glider terbiasa mandi sendiri atau sering
disebut grooming. Sehingga jangan khawatir jika anda mengadopsi sugar glider,
anda akan sering mendapati sugar glider anda menjilati ujung kuku dan tangannya
lalu menyisir bulu bulunya dengan jari jari tangan atau kakinya.
Awalnya memang nampak sulit untuk
mengadopsi sugar glider, karena sugar glider sangat mudah stress. Sekedar
mendekati pun harus dengan ekstra hati-hati dan penuh kesabaran. Tetapi apabila
owner dan sugar glider sudah bonding, sugar glider dapat menjadi kawan setia
yang bisa dibawa kemana mana. Owner bisa menggunakan sebuah kantong yang
terbuat dari kain halus untuk membawa sugar glider. Jika sudah bonding, lebih
mudah lagi. Sugar glider bisa dimasukkan ke dalam kantong baju yang berkancing.
Selai itu, sugar glider juga tidak akan ragu untuk berjalan jalan di badan
owner. Menarik bukan?
Lalu bagaimana caranya mengadopsi
sugar glider? Bagi yang hendak mengadopsi sugar glider perlu diketahui,
terdapat dua istilah sugar glider yang dikenal berdasarkan asal sugar glider
itu sendiri. Sugar glider liar yang ditangkap dari alam bebas biasa disebut
wild captive sedangkan sugar glider hasil anakan sugar glider yang telah jinak
disebut captive breed. Bagi yang baru pertama kali mengadopsi disarankan untuk
memilih sugar glider captive breed karena lebih mudah untuk bonding
dibandingkan dengan sugar glider wild captive. Selain itu persiapan pengetahuan
sebelum mengadopsi juga sangat penting agar sugar glider dapat hidup dengan
nyaman bersama owner. Untuk informasi seputar sugar glider kini sudah banyak
tersedia di forum forum pecinta binatang di internet seperti kaskus, facebook
dan indowebster. Tertarik untuk megadopsi sugar glider? Selamat mencoba! Dan
jangan lupa, cintai sugar glider anda sepenuh hati, dan ia akan memberikan
kesetiaan yang tidak kalah dari anjing maupun kucing! J (Dian Nilamsari/G.1010.260)
No comments:
Post a Comment